Karya ku


Kau kah....?
Kau kah…?
yang datang diutus waktu
menyelinap di balik tirai kelabu

merasuk.....
mencuri seluruh sendu

rona membias mengusap jelaga

mengisyaratkan cinta
selepas luka

mungkin kah kau....
yang kan bertahta di atas rasa
atau pergi tanpa kata??






Antara Jakarta - Bekasi

Dalam temaram hati
sepi pun menyanyi

Di bawah tudung senja berwarna merah
di beranda rumah
Bekasi ku yang cerah

Biar ku goreskan bait-bait kerinduan
pada dinda
meski kata tak sepadan rasa

biarlah merebah diantara titik dan koma
yang kan menelusup Jakarta
dengan maknanya

Dinda....
biarkan bait-bait ini mencarimu
lalu membentang
menghubungkan kita

Antara Jakarta – Bekasi
5 April 2010
 

Untuk Mu Sayang (Intermezzo Sebelum Tidur)

Bantu aku untuk menjaga semua kenang

agar tak menjadi sajak-sajak usang yang terbuang

ku relakan masa lalu pahitku hilang
demi gadis yang aku sayang....

Bantu aku untuk menerjang semua penantang
teriakkan cinta mu dengan suara lantang

yakin kan aku kalau menyerah itu pantang

dalam cinta dan doa mu aku tenang
duhai engkau gadis yang aku sayang...

Untuk mu sayang...
bara di hati membakar juang

 22 Juli 2010
CERMIN

Jangan beranjak pergi
bukan kah kita sedang saling berkaca??

jarak kita dekat.....
dekat....
sangat dekat...

kita terikat

mata bertemu menatap
nurani saling mendekap

jangan malu...

lucuti pakaian ku
lucuti pakaian mu
jangan ada sekerlip emas
jangan berias

dan kau akan lihat
bukan kah kita sempurna
di hadapan cermin cinta??

28 Juni 2010
Saat itu….. Cinta Mulai Terungkap

Siang itu di lantai 2 di sebuah kampus akademik kecil, dalam sunyinya suasana kampus sepasang muda mudi sedang asik bercengkrama ria, mendengarkan music sambil bernyanyi-nyanyi. Tak ada pembicaraan yang cukup berat dan serius, hanya banyolan-banyolan yang membuat mereka tertawa terbahak-bahak sambil bernyanyi dengan suara sumbang mereka.
Mereka itu Satria dan Ayhie, mahasiswa dan mahasiswi yang sedang meneruskan pendidikannya di kampus akademik kecil tersebut. Satria saat ini sedang menjalani program pendidikan D3 nya sedangkan Ayhie saat ini sedang menjalani program pendidikan S1 nya. Mereka saling kenal sudah lama tapi baru-baru ini mereka akrab dan sangat dekat, mereka adalah kakak dan adik kelas yang melakoni satu organisasi yang sama di kampus namun beda generasi.
Pada saat itu siang terasa terik dan semakin sepi saja, namun tak bisa memudarkan tawa di wajah mereka. Mereka terus bernyanyi mengusir suasana sepi sambil mendengarkan alunan music yang keluar dari headset MP4 dan memasuki telinga bahkan sampai ke hati mereka.
Tapi Satria tengah merasakan ada kegelisahan di hatinya, cemas dan deg-degan lantaran pada 2 hari yang lalu dia telah mengungkapkan perasaannya kepada Ayhie melalui puisi yang dikirimnya lewat SMS, puisi yang tercipta dan terinspirasi dari tambatan hatinya. Ya.. Satria sudah jatuh cinta kepada Ayhie dan tepat di siang itu adalah hari dimana dia harus menegaskan ungkapan hatinya kepada Ayhie yang sudah siap untuk mendengarkannya, makanya itu ia gelisah.
“Eh…. Eemmmm…. Ayhie, Gue mau bahas yang kemaren soal SMS itu”, Satria memulai topic utamanya dengan sedikit gugup.
“Oh… iya udah, gue dengerin deh, gue pasang kuping lebar-lebar nih buat dengerin lo”, jawab Ayhie dengan sedikit bercanda.
“Ah..hehehehe…. yaa.. sebelumnya gue minta maaf kalo gue lancang buat ngungkapin perasaan gue, tapi… Ya gue serius sama SMS yang kemaren itu kalo gue…. Suka sama lo Ayhie” tegas Satria dengan jantung yang semakin berdegub kencang dan bingung tak tahu mau ngomong apa lagi.
“Hehehehe…. Ngomong nya teks book ya, diafalin nih kayaknya..??!!” jawab Ayhie meledek
“Yeeee…. Teks book, gak diafalin kok, di afalin dari HONGKONG…??!!!” samber Satria dengan malu dan sedikit kesal.
“Ya gue serius suka sama lo, rasanya… selama gue deket sama lo, gue ngerasa nyaman, bawaannya seneng aja dan waktu itu lo pernah bilang kalo lo sebenernya pingin serius dalam menjalin hubungan dan gak mau maen-maen, udah gitu kita lagi sama-sama ngerasain kekecewaan sama mantan-mantan pacar kita. Kesamaan-kesamaan itu yang buat gue ngerasa suka sama lo dan mau mencoba menjadi orang yang bisa lebih baik lagi dari yang lalu dengan memiliki seseorang yang bisa gue sayangin” lanjut Satria menjelaskan perasaannya tergesa-gesa.
“Gue pingin punya orang yang bisa gue ajak berbagi, orang yang bisa gue sayang…. buat apa gue kerja, kuliah, ada hal yang bisa buat gue seneng ato susah tapi gue nikmatin sendiri tanpa ada yang bisa gue ajak berbagi perasaan??!! Dan… gue pingin berbagi sama lo… Ayhie… gue serius….” tambahnya.
Seketika itu suasana berubah menjadi lebih serius, lebih hening dan tak ada lagi tawa canda, mereka saling menatap dalam-dalam, mereka saling menahan deguban jantung yang semakin kencang mendobrak dada, dingin sekujur tangan mereka menambah kekakuan suasana, dan Ayhie yang tadinya menanggapi secara santai penuh dengan candaan kini berubah menjadi orang yang kikuk dan bingung, raut wajahnya memerah… entah itu menahan malu atau karena terlalu serius? yang pasti suasana di saat itu berubah menjadi suasana yang serius dan sakral untuk mereka berdua terutama Satria.
“Yaaaa… gimana yaaa..?? Emmm….” tanggap Ayhie kebingungan sambil menggaruk kepalanya dengan rambut panjang terurai.
“Iya udah… kita coba aja dulu jalanin” sambungnya.
“Sebentar…. Ayhie, gue harap lo gak terpaksa nerima gue. Gue mau tanya, apa lo juga ngerasain perasaan yang sama kayak gue, hm?? Gue gak mau lo terpaksa nerima gue Ai…” tanya Satria penuh penasaran dan ragu.
“Yaaa…. Sebenernya gue juga ngerasain sama kayak lo… gue ngerasa nyaman aja sama lo, apa lagi waktu gue curhat-curhat sama lo” balas Ayhie meyakinkan.
“Ehm… jadi…??” tanya Satria sedikit bingung.
“Ya… kita coba jalanin yaaaa… Eiiiiitttsssss….. tapi jangan coba cuma asal coba ajaaaa…!!! hehehe….” jawab Ayhie dengan sentuhan candaannya mencoba cairkan suasana.
“Hehehehehehe….. makasih ya Ai lo udah kasih gue kesempatan… iya gue akan berusaha buat lebih baik lagi dan gak mau sia-siain kesempatan yang lo kasih…!!” balas Satria meyakinkan Ayhie dengan penuh keceriaan dan tawa.
“Iya… iyaaa….. hehehe….” kata Ayhie.
Tawa dan canda mulai kembali datang lagi, menggelegarkan suasana yang tadinya hening sesaat, serius seperti sedang di pengadilan.
Ya…. Mereka diadili oleh cinta, mereka dihakimi oleh chupid-chupid cinta dan panah Dewa Amour lah yang memutuskan mereka untuk satu sel dalam penjara cinta.
Jari kelingking mereka saling bersatu merangkul seakan sedang ingin meniti janji, ya… janji untuk saling setia, saling sayang dan tidak mau saling menyakiti. Mereka berusaha untuk bangkit kembali dari kerapuhan akibat patah hati dan berusaha menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Saat itu….. cinta mulai terungkap dan mulai saat itu juga Satria merasa bahagia seperti baru saja menadah sang bidadari yang jatuh dari langit, tipe kekasih yang ia inginkan dan ia butuhkan dalam hidupnya selama ini, begitupun Ayhie yang merasa senang karena cinta barunya telah datang. Dan detik itu…. drama cinta mereka pun baru saja dimulai.
Puisi yang dibuat Satria untuk ungkapkan perasaannya kepada Ayhie :
Kau kah....?
Kau kah…?
yang datang diutus waktu
menyelinap di balik tirai kelabu

merasuk.....
mencuri seluruh sendu

rona membias mengusap jelaga

mengisyaratkan cinta
selepas luka

mungkin kah kau....
yang kan bertahta di atas rasa
atau pergi tanpa kata??
13 March 2010

HAPPY ANNIVERSARY SAYANK.....!!!

OUR 2nd MOUNTH.....